Notification

×

Iklan

Iklan

DPRK Pidie Jaya Tunda Pembayaran EO MTQ, Dugaan Ketidaksesuaian Pekerjaan Disorot

Sabtu, 08 November 2025 | 02.43 WIB Last Updated 2025-11-08T15:05:13Z

 


Eventaceh.com I Pidie Jaya -  Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XXXVII Tingkat Provinsi Aceh yang baru saja berakhir di Kabupaten Pidie Jaya menyisakan permasalahan di balik kemeriahannya. Di tengah suksesnya acara dan semangat syiar Islam, muncul dugaan adanya pekerjaan dari pihak event organizer (EO) yang tidak sepenuhnya sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam kontrak kerja.


Menangapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya dikabarkan menunda pembayaran kepada pihak EO hingga seluruh proses pemeriksaan dan klarifikasi selesai dilakukan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kehati-hatian lembaga legislatif daerah dalam memastikan penggunaan anggaran publik dilakukan secara akuntabel dan transparan.


MTQ Aceh ke-37 yang digelar di Pidie Jaya tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni baca Al-Qur'an, tetapi juga momentum pembinaan umat dan penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan mencerminkan prinsip kejujuran, amanah, dan profesionalitas di setiap aspeknya mulai dari panggung pembangunan, fasilitas, hingga pengelolaan keuangan.


Apabila benar terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, hal itu bukan sekadar masalah teknis atau administratif. Dugaan tersebut mencerminkan pengingkaran terhadap amanah masyarakat dan nilai-nilai keagamaan yang menjadi dasar pelaksanaan MTQ itu sendiri. Dana yang bersumber dari APBD merupakan amanah masyarakat dan wajib dikelola secara bertanggung jawab, transparan, serta jauh dari kepentingan kelompok tertentu.


Pemerintah daerah bersama DPRK dan lembaga pengawasan internal seperti inspektorat diharapkan membuka proses evaluasi secara terbuka. Audit teknis dan keuangan perlu dilakukan agar publik memperoleh kepastian dan kejelasan terhadap penyimpangan tersebut. Ketegasan dalam menangani persoalan ini menjadi penting untuk menjaga kredibilitas pemerintah daerah sekaligus nama baik Pidie Jaya sebagai tuan rumah MTQ tingkat provinsi tahun ini.


Menurut tim eventaceh. kasus ini seharusnya menjadi pembelajaran penting bagi seluruh pihak. Ke depan, setiap kegiatan keagamaan yang dibiayai dengan dana publik perlu dikelola secara profesional, akuntabel, dan berlandaskan nilai-nilai integritas.


MTQ sejatinya merupakan ajang untuk memuliakan Al-Qur'an. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tanggung jawab. Semangat syiar tidak akan bermakna jika dibungkus oleh praktik yang mencederai prinsip keadilan dan keterbukaan.

×
Berita Terbaru Update