BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh resmi membuka pameran foto temporer bertajuk “Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan” di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh. Pameran ini menampilkan 59 karya foto dokumenter hasil bidikan Fotografer Tsunami, Frans Dellian, dan akan berlangsung hingga 2 November 2025.
Pameran ini mengajak pengunjung menelusuri perjalanan panjang masyarakat Aceh sejak bencana tsunami 2004, mulai dari detik-detik musibah, proses evakuasi, hingga masa pemulihan dan kebangkitan sosial. Menariknya, sebagian besar foto yang dipamerkan merupakan koleksi baru yang belum pernah ditampilkan kepada publik sebelumnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Frans Dellian atas dedikasinya dalam mendokumentasikan peristiwa bersejarah tersebut.
“Pameran ini bukan sekadar kumpulan gambar, tetapi catatan perjalanan jiwa. Setiap bidikan kamera menceritakan dua hal yang tak terpisahkan: ujian dan harapan baru dari satu musibah,” ujar Dedy.
Ia menambahkan, pameran ini memiliki makna strategis bagi Aceh — bukan hanya sebagai daerah yang pernah menjadi episentrum bencana, tetapi juga sebagai simbol ketangguhan, perdamaian, dan kebangkitan masyarakatnya.
“Museum Tsunami dan karya-karya seperti ini menjadi bagian dari wisata sejarah yang mendidik, menginspirasi, dan menyentuh hati. Momentum ini mengajak kita untuk selalu bersyukur sekaligus memupuk semangat membangun Aceh yang lebih baik,” kata Dedy.
Sementara itu, Frans Dellian menjelaskan bahwa karya yang dipamerkan dibagi ke dalam beberapa tema, seperti detik-detik terjadinya tsunami, kondisi Banda Aceh pascagempa, hingga masa kebangkitan masyarakat, termasuk momen apel perdana ASN Pemerintah Aceh dan kepulangan jemaah haji pertama setelah bencana.
“Pameran ini kami dedikasikan sebagai refleksi perjalanan Aceh dari masa kelam menuju masa penuh harapan. Dari reruntuhan, kita membuktikan kepada dunia bahwa harapan itu tidak pernah mati,” ungkap Frans.
Selain menjadi ruang apresiasi seni dan sejarah, pameran “Dari Reruntuhan Tumbuh Harapan” juga diharapkan dapat menjadi media refleksi dan edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda Aceh.
Melalui foto-foto dokumenter yang penuh makna, pengunjung diajak memahami pentingnya ketangguhan, solidaritas, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana — nilai-nilai yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Aceh sejak tragedi tsunami 2004.
Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari selama masa berlangsungnya kegiatan di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh.
