Notification

×

Iklan

Iklan

Mendagri Tito Karnavian Dianugerahi Gelar “Petua Panglima Hukom” oleh Wali Nanggroe Aceh

Rabu, 12 November 2025 | 04.56 WIB Last Updated 2025-11-12T12:56:10Z


Eventaceh.com I Aceh Besar - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Muhammad Tito Karnavian menerima gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom” dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh . Prosesi penganugerahan berlangsung khidmat di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh , Kabupaten Aceh Besar, pada Rabu (12/11/2025).


Penganugerahan tersebut ditandai dengan penyematan lencana dan selempang adat oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar , serta diiringi prosesi peusijuek , yakni upacara adat Aceh sebagai simbol doa dan restu.


Dalam perayaannya, Tito menyampaikan rasa terima kasih dan terima kasih atas penghargaan tersebut, baik secara pribadi, keluarga, maupun atas nama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) . Ia menilai gelar tersebut memiliki makna mendalam karena diberikan oleh lembaga yang memiliki legitimasi yang kuat, baik secara sosiologis maupun yuridis .


“Lembaga Wali Nanggroe ini memiliki dasar hukum dan legitimasi sosial yang kuat. Mendapatkan penghargaan dari lembaga ini merupakan kebahagiaan yang sangat luar biasa bagi saya,” ujar Tito dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (12/11/2025).

Tito menjelaskan, dirinya tidak menyangka akan memperoleh penghargaan tersebut. Ia menceritakan bahwa beberapa waktu sebelumnya, Wali Nanggroe Aceh beserta rombongan telah melakukan audiensi ke Kantor Kemendagri di Jakarta. Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas berbagai isu terkait pembangunan, politik, dan keamanan di Aceh.

Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe menyampaikan niat untuk memberikan gelar kehormatan kepada Mendagri Tito sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya terhadap Aceh, baik ketika menjabat sebagai Kapolri maupun saat ini sebagai Mendagri.


Beliau (Wali Nanggroe) menjelaskan, selama saya menjadi Kapolri banyak perhatian diberikan kepada Aceh sehingga stabilitas dan keamanan tetap terjaga. Hal itu terus berlanjut ketika saya menjadi Mendagri, tutur Tito.


Sebagai informasi, gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” diberikan kepada Tito atas pengabdian dan dedikasinya dalam memperkuat keamanan, supremasi hukum, serta tata kelola pemerintahan di Aceh.


Selain itu, Mendagri Tito juga dinilai telah menjalankan pendekatan keilmuan dan kebijaksanaan , serta menjaga keseimbangan antara syariat Islam, adat, dan hukum negara . Ia dinilai berperan penting dalam menjaga stabilitas serta marwah Aceh sebagai daerah berkeistimewaan dan bersyariah Islam.


Tito menegaskan, Aceh memiliki sejarah panjang perjuangan dan perdamaian yang menjadi contoh bagi dunia. Ia berharap harmoni yang telah terbangun antara pemerintah pusat dan daerah terus terjaga.


“Aceh telah menunjukkan bahwa perdamaian dan penghormatan terhadap nilai-nilai lokal bisa berjalan seiring dengan semangat kebangsaan. Ini contoh penting bagi kita semua,” tutupnya.

 

Sumber:
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia / Lembaga Wali Nanggroe Aceh / Siaran Pers Resmi Kemendagri (12 November 2025)

×
Berita Terbaru Update